Setiap individu di dunia ini pasti ingin mencapai taraf
tertinggi dalam kehidupannya. Berbicara soal taraf hidup, taraf hidup dapat
kita gali dari berbagai aspek, apakah taraf hidup yang dimaksud termasuk dalam
aspek ekonomi, social, politik, atau agama. Dan salah satu factor yang paling
berperan dominan dalam usaha mencapai taraf hidup tertinggi disetiap aspek
tersebut adalah dengan adanya pendidikan yang diperoleh oleh masing-masing
individu, entah itu pendidikan formal ataupun informal. Apakah pendidikan
begitu penting adanya? Benar pendidikan sangatlah penting, Ingatkah kita akan
semboyan ‘’Time Is Study’’ atau ‘’Study Change Your Life’’ tentu Pendidikan
dapat merubah hidupmu, karena setiap langkah yang kita ambil dalam hidup ini
semata-mata berorientasi pada tujuan akhir yang ingin kita capai, menjadi orang
yang berpendidikan tentu akan menuntun kita kepada orientasi kesuksesan,
pendidikan juga akan membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh, cerdas,
berkarakter serta tidak mudah menerima konflik.
|
Source : politik.rmol.com |
Pendidikan dapat kita peroleh
dimanapun, dari siapapun, dan dalam bentuk apapun tidak hanya dengan sekolah,
kursus, dan sebagainya, semua ilmu bisa kita peroleh dari keseharian di dalam
bermasyarakat. Semua kembali kepada pribadi kita, apakah Ilmu dan Pendidikan
yang kita cari bersifat positif atau negative dan merugikan. Secara umum
pendidikan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut :
Pendidikan Formal : Pendidikan Formal adalah
pendidikan yang bersifat terikat dan diperoleh dari lembaga pemerintah seperti
sekolah, baik SD, SMP, SMA, atau Kuliah. Di Indonesia sendiri pemerintah
mewajibkan kepada seluruh anak bangsa untuk Wajib belajar 9 tahun, dan ada
opini jika semboyan wajib belajar 9 tahun akan dirubah menjadi wajib belajar 12
tahun
Pendidikan Informal : Pendidikan Informal
dapat diartikan sebagai pendidikan tambahan, pendidikan yang diperoleh diluar
intervensi lembaga formal. Seperti kursus, les tambahan, Group Study, dll.
Pendidikan Non Formal : Pendidikan non formal
adalah pendidikan yang diperoleh langsung dari lingkungan masyarakat atau
aktivitas sehari-hari tanpa adanya lembaga-lembaga pendidikan.
Ironisnya
saat ini kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan semakin berkurang di
kalangan masyarakat, semakin maraknya pengaruh aktivitas globalisasi menjadikan
manusia merasa tidak peduli dengan Ilmu pengetahuan yang lebih, padahal jika
kita teliti lebih jauh, tingkat kesuksesan ekonomi suatu Negara juga ditentukan
oleh orang-orang cerdas yang ada didalamnya, jangankan dilihat dari lingkup
yang luas seperti suatu negara, suatu keluarga dengan tingkat ekonomi kebawah
terasa sulit untuk bergerak menuju taraf hidup yang tinggi dikarenakan
kurangnya ilmu pengetahuan dan perencanaan tentang tahap-tahap dalam mengatur
perekonomian dan mencari lapangan pekerjaan yang sesuai keahlian yang dimiliki,
kembali ke pembahasan sebelumnya mengenai pendidikan dapat diperoleh dalam
bentuk apapun, hal ini menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan dapat kita peroleh
dalam wujud apapun tidak harus dengan buku dan sekolah, bila tidak mampu
memenuhi kebutuhan formal dan informal kita bisa merujuk ke pendidikan non
formal, kita harus berani mengambil peran dalam masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas diri dan peran diri dalam bersosialisasi dimasyarakat,
dan tentu hal itu akan menambah wawasansetiap individu tentang perkembangan
dunia luar, yang menjadi permasalahan disini adalah masih mudahnya masyarakat
dunia terkhususnya Indonesia dipengaruhi oleh sikap malas, malas dalam segala
aspek sehingga menjadikan mereka sebagai manusia yang biasa saja, manusia yang
hanya bisa menerima nasib. Survey menunjukan angka buta huruf di dunia masih
sangat tinggi terutama di Negara-negara berkembang, berikut rincian 5 Negara
dengan tingkat buta huruf tertinggi di dunia, yaitu sebagai berikut :
Benin
Benin hanya memiliki 42,4
persen penduduk yang bisa membaca dan menulis. Negara yang sampai hari ini
masih dilanda perang tersebut belum memiliki sistem pendidikan yang baik.
Meskipun pendidikan gratis telah diberlakukan, jumlah murid dan guru yang
timpang menyebabkan kurikulum tidak dapat diterapkan dengan sempurna.
Guinea
Negara yang berbatasan
langsung dengan Samudera Atlantik tersebut hanya memiliki 41 persen penduduk
yang bisa membaca dan menulis. Penduduk Guinea rata-rata berada di bawah garis
kemiskinan dengan mayoritas penduduk hidup dengan 1 dolar per hari. 52 persen
lelaki dewasa di Guinea dapat membaca dan menulis, namun hanya 30 persen
penduduk perempuan yang melek huruf. Politik yang tidak stabil serta tingkat
perekonomian yang terpuruk menyebabkan banyak anak hidup tanpa kesempatan
memperoleh pendidikan. Meskipun pendidikan digratiskan, kebanyakan keluarga di
Guinea tidak mampu membeli buku, seragam, dan alat tulis.
Ethiopia
Hanya 39 persen penduduk
Ethiopia yang bisa membaca dan menulis. Akses pendidikan yang terbatas
diperburuk dengan kesenjangan kualitas antara sekolah negeri dan swasta.
Sekolah swasta umumnya lebih baik dengan fasilitas lengkap dan guru yang
berkualifikasi baik. Namun, bagi mayoritas penduduk, sekolah swasta di Ethiopia
tergolong sangat mahal.
Somalia
Tercatat hanya 37,8 persen
orang Somalia yang melek huruf. Menurut data, dari 1,7 juta anak usia sekolah
dasar, hanya 710.860 anak yang bersekolah. Krisis yang berlangsung akibat
perang sejak tahun 1991 telah membuat pendidikan di Somalia jauh tertinggal.
Chad
Chad yang terletak
bersebelahan dengan Niger hanya memiliki 34,5 persen penduduk yang dapat
membaca dan menulis. Salah satu penyebabnya adalah alokasi dana pendidikan yang
sangat rendah. Pemerintah Chad hanya mengalokasikan 2 persen dari GDP-nya untuk
pendidikan. Akibatnya, sektor pendidikan di Chad terbengkalai.
Kembali permasalahan terjadi
pada Negara-negara bagian Afrika, padahal Afrika termasuk kedalam benua yang
cukup subur dan masih asri, sangat memungkinkan memang untuk membangun Negara-negara
di Afrika secara berkala khususnya di bidang pemenuhan pendidikan bagi setiap
individu. Sementara Indonesia masih bertenger di posisi tengah dan masih dalam
tahap pembenahan mutu pendidikan. Dan untuk 5 negara dengan angka melek huruf
tertinggi di dunia masih di duduki oleh Negara-negara berikut ini :
1
|
|
100
|
1
|
|
100
|
1
|
|
99.9
|
1
|
|
99.9
|
1
|
|
99.9
|
Sumber : Wikipedia
Pendidikan dibutuhkan oleh setiap individu tanpa
terkecuali, mulailah sejak dini untuk meraih masa depan yang gemilang, perlu
kesadaran dan kesungguhan dari setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan akan
ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, dan juga
sangat dibutuhkan peran pemerintah yang serius untuk meningkatkan kesejahteraan
setiap warga masyarakatnya. Karena Negara yang besar juga tergantung dari
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Pendidikan jangka panjang akan sangat penting untuk setiap individu maka mulailah dari sekarang untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.
Assalammualaikum. Wr. Wb
#Salam Sukses M. Rio Aldino