Organisasi sebagai suatu
sistem terdiri dari komponen-komponen (subsistem) yang saling berkaitan
atau saling tergantung (interdependence) satu sama lain dan dalam proses
kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Kast dan Rosenzweigh, 1974).
Sub-sub sistem yang saling tergantung itu adalah tujuan dan nilai-nilai
(goals and values subsystem), teknikal (technical subsystem), manajerial
(managerial subsystem), psikososial (psychosocial subsystem), dan subsistem
struktur (structural subsystem).
Globalisasi |
Komunikasi organisasi
adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari
suatu organisasi(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. 4 aspek dari komunikasi organisasi meliputi :
- Globalisasi
- Terorisme
- Demografi
- Perubahan iklim
Pada kesempatan kali ini
akan kita jelaskan salah satu aspek penting dari berlangsungnya komunikasi
organisasi yaitu aspek globalisasi.
A.
Definisi Globalisasi
Kata
globalisasi berasal dari “global” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
berarti secara keseluruhun. Globalisasi berarti suatu proses yang
mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak nampak lagi
adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global, tentu apa
saja dapat masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Terkait dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara, makna globalisasi memiliki dimensi luas dan kompleks
yaitu bagaimana suatu negara yang memiliki batas-batas teritorial dan
kedaulatan tidak akan berdaya untuk menepis penerobosan informasi, komunikasi
dan transportasi yang dilakukan oleh masyarakat di luar perbatasan. Globalisasi dalam
arti literal adalah sebuah perubahan sosial, berupa bertambahnya
keterkaitan di antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan
perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi
pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
B.
Fenomena Globalisasi
Fenomena
globalisasi yang sedang dihadapkan oleh umat manusia semenjak abad ke-20 dapat
ditandai oleh beberapa hal, di antaranya adalah :
Arus
Etnis : ditandai dengan mobilitas manusia yang tinggi
dalam bentuk imigran, turis, pengungsi, tenaga kerja dan pendatang. Arus
manusia ini telah melewati batas-batas teritorial negara.
Arus
Teknologi : ditandai dengan mobilitas teknologi,
munculnya multinational corporation dan transnational corporation yang
kegiatannya dapat menembus batas-batas negara.
Arus
Keuangan : yang ditandai dengan makin tingginya mobilitas
modal, investasi, pembelian melalui
internet penyimpanan uang di bank asing.
Arus
Media : yang ditandai dengan makin kuatnya mobilitas
informasi, baik melalui media cetak maupun elektronik. Berbagai peristiwa
di belahan dunia seakan-akan berada di hadapan kita karena cepatnya informasi.
Arus
Ide : yang ditandai dengan makin derasnya nilai baru
yang masuk ke suatu negara. Dalam arus ide ini muncul isu-isu yang telah
menjadi bagian dari masyarakat internasional. Isu-isu ini merupakan isu
internasional yang tidak hanya berlaku di suatu wilayah nasional negara.
C. Tantangan
Perilaku Organisasi Pada Era Globalisasi
Ada dua isu pokok yang
menjadi focus perubahan pada tahun 90-an, yaitu inovasi dan penguatan motivasi
intrinsic (empowermwnt) pada karyawan perusahaan. Dalam kompetisi global yang
mendunia secara dinamis, organisasi yang inovatif itu lebih adaptif dan lebih
besar kemungkinannya untuk maju. Demikian juga, jika perusahaan menginginkan
lebih efisien dan responsive, manajemen dapat memotng biaya, meningkatkan
motivasi karyawan, dan meningkatkan produktivitas dengan jalan memperkuat
barisan tenaga kerjanya.
Adapun tantangan yang
dihadapi oleh perilaku organisasi pada era globalisasi ini yaitu:
1. Keanekaragaman
Tenaga Kerja
2. Penurunan
Kesetiaan
3. Kekurangan
Tenaga Kerja
4. Kekurangan
Keterampilan
5. Stimulasi
Inovasi dan Perubahan
CONTOH
KASUS GLOBALISASI di BERBAGAI BIDANG
Bidang
Ekonomi
Berikut ini adalah
beberapa contoh yang tercipta akibat/dampak globalisasi bidang ekonomi yaitu :
1. Coca-cola atau Coke adalah sebuah merk
minuman kola yang sangat populer. Dijual di berbagai restoran, toko dan mesin
penjual di seluruh negara. Produsen dari minuman ini adalah The Coca-Cola
Company yang mempunyai merk yang paling dikenal dan paling luas
penjualannya.
2. McDonald’s Corporation adalah rangkaian
rumah makan siap saji terbesar di dunia. Sampai pada tahun 2004, McDonald’s
memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah
pengunjung rata-rata 17.000 orang per hari per rumah makan.
3. Nokia Corporation adalah produsen
peralatan telekomunikasi terbesar di dunia. Kantor pusatnya berada di kota
Espoo, Finlandia dan paling dikenal lewat produk-produk telepon selularnya.
4. WTO (Organisasi Perdagangan Dunia/World
Trade Organization) adalah organisasi internasional yang mengawasi banyak
persetujuan yang mendefinisikan “aturan perdagangan” di antara anggotanya.
Didirikan pada 1 Januari 1995 untuk menggantikan GATT, persetujuan setelah
Perang Dunia II untuk meniadakan hambatan perdagangan internasional. Pada tahun
2005 organisasi ini memiliki 149 negara anggota.
Bidang
Politik
Ketika
mendengar ungkapan “politik global” yang ada di benak kita adalah percaturan
perebutan kekuasaan, hegemoni dan pengaruh global antara kekuatan-kekuatan
besar di dunia. Percaturan tersebut kadang berupa proses politik yang
melibatkan banyak negara, lembaga internasional dan kepentingan kelompok
tertentu. Percaturan tersebut juga kadang terjadi dengan diwarnai pertempuran
antara kekuatan militer yang menyimpan banyak kepentingan di belakangnya,
seperti kita saksikan dalam pertempuran-pertempuran di Afghanistan dan Irak.
Seperti sebuah negara, dunia global telah mempunyai dinamika politiknya
sendiri. Pengaruh globalisasi politik, menimbulkan begitu banyak
kepentingan-kepentingan yang tidak lagi bisa dipenuhi kecuali melalui peran
kekuatan global atau melibatkan unsur suprastate. Terkadang justru
kepentingan sebuah negara sendiri tidak akan bisa terpenuhi kecuali dengan
mengkondisikan eksternal sebagai support kepentingan domestik. Maka
globalisasi politik tidak lain adalah pergulatan global dalam mewujudkan
kepentingan para pelaku yang menjalankannya.
Para pelaku globalisasi
di bidang politik adalah sebagai berikut :
1). Negara-negara besar dan negara-negara kecil, negara-negara maju dan
negara-negara berkembang, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara
ekonomi, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara militer, negara-negara
yang berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain.
2). Organisasi-organisasi antar pemerintah, seperti ASEAN, SARC, NATO, European
Community dan lain sebagainya.
3). Perusahaan internasional yang dikenal dengan Multinational Corporations (MNC).
Perusahaan-perusahaan ini dengan modalnya yang besar dan bersifat deteritorialis meluaskan
jaringannya ke segala penjuru dunia.
4). Perusahaan internasional atau transnasional yang non pemerintah, seperti Palang
Merah Internasional, Working Men’s Association, dan International
Women’s League for Peace and Freedom. Sedangkan yang bersifat konvensional,
seperti Vatikan, Dewan Gereja-gereja Sedunia, Rabiyatul Islamiyah. Untuk yang modern,
antara lain : Amnesty International, Green-Peace International, World
Conference on Religion and Peace, World Federation of United Nations
Associations, Trans-Parency International, Worlwatch, Human Rights Watch, dan
Refugee International.
Bidang
Sosial-Budaya
Paska
jatuhnya kekuasaan orde baru yang kemudian berubah menjadi rezim yang disebut
sebagai “era reformasi”, kondisi sosial-budaya masyarakat Indonesia cenderung
mengalami krisis sosial yang mengarah pada disintegrasi. Krisis moneter dan
ekonomi yang terjadi sejak akhir 1997, telah mengakibatkan munculya berbagai
krisis lanjutan atau disebut “krisis multidimensi” yang mencakup krisis
politik, kepercayaan, hukum, sosio-budaya dan sebagainya dalam kehidupan
berbangsa dan negara.
Salah satu krisis
multidimensi dalam bidang sosial budaya, yaitu meluasnya berbagai modus
disorientasi dan dislokasi pada banyak kalangan masyarakat kita. Misalnya,
disintegrasi sosial-politik yang bersumber pada eforia kebebasan yang nyaris
kebablasan; lenyapnya kesabaran sosial dalam menghadapi realitas kehidupan yang
semakin sulit sehingga mudah mengamuk dan melakukan berbagai tindakan kekerasan
dan anarki; merosotnya penghargaan dan kepatuhan terhadap hukum, etika, moral
dan kesantunan sosial; semakin meluasnya penyebaran narkoba serta
penyakit-penyakit sosial lain; berlanjutnya konflik dan kekerasan yang
bernuansa politis, etnis dan agama, seperti yang pernah terjadi di berbagai
wilayah Aceh, Kalimantan Barat dan Tengah, Maluku dan Sulawesi tengah.
Bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan
komunikasi di era globalisasi dewasa ini, telah mengalami perkembangan sedemikian
pesat. Kemajuan di bidang inilah yang paling cepat memunculkan
terbentuknya era global yang antar negara seakan-akan tidak ada lagi
batas-batas teritorial. Globalisasi menunjukkan perubahan besar dalam
masyarakat dunia. Apa yang ditunjukkan bukan sesuatu yang mengada-ada. Bukan
sekadar soal kita menambahkan perlengkapan modern, seperti video, fashion,
televisi, parabola, komputer dalam cara hidup. Kita hidup di dalam dunia yang
sedang mengalami transformasi yang luar biasa sehingga pengaruhnya hampir melanda
setiap aspek dari kehidupan. Kita didorong masuk ke dalam tatanan global yang
tidak sepenuhnya dipahami oleh siapa pun, namun dampaknya bisa kita rasakan. Pesatnya perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi menjadi sebuah fenomena yang selalu menarik
untuk diamati. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan perangkat teknologi
yang membantu manusia dalam berhubungan atau berinteraksi dengan manusia lain. Kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi menjadikan manusia dalam berhubungan
dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapan-pun
dan di mana-pun manusia dengan perangkat teknologi tersebut bisa menjalin
hubungan, mendapatkan informasi dan menyebarkan informasi kepada orang lain.
Teknologi komunikasi informasi telah memberikan kemudahan dalam pergaulan hidup
manusia. Beberapa perangkat teknologi komunikasi informasi yang ada sekarang,
misalnya :
Media cetak, seperti
koran, tabloid dan majalah
Media audio, seperti
radio, tape, compact disk
Media audio visual,
seperti televisi, TV kabel, internet,
Komputer, perangkat infra
merah, telepon, handphone, mobile phone, LCD, kamera, laptop.
Di negara-negara maju,
orang telah akrab dengan penggunaan berbagai perangkat teknologi komunikasi dan
informasi tersebut. Kemudahan yang didapatkan dari penggunaan teknologi
komunikasi dan informasi sejalan dengan nilai-nilai yang berkembang di negara-negara
maju, seperti efisiensi, efektifitas dan rasionalitas. Contohnya adalah
penggunaan komputer multimedia yang telah terhubung dengan jaringan internet.
Dengan hanya berada di depan komputer orang bisa melakukan berbagai aktvitas,
seperti melakukan pembicaraan dengan orang lain, mengirim surat, melihat
televisi, membaca berbagai berita, mencari informasi, memberikan informasi,
serta melakukan transaksi (pembelian, pembayaran dan penjualan). Apa yang
dahulu tidak terbayang bisa dilakukan, sekarang ini dengan kemajuan teknologi
komunikasi informasi orang dapat melakukannya.
A).
Dampak Positif Globalisasi :
-
Meningkatkan
etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa
kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
- Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial
ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam
negeri mampu bersaing di pasar internasional.
- Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi
yang lebih baik.
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
- Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi,
dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
- Meningkatkan pembangunan negara.
B). Dampak Negatif Globalisasi :
-Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia
baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru
oleh masyarakat.
- Semakin lunturnya semangat gotong-royong,
solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan
tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh
segelintir orang.
- Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra
dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit
berkembang.
- Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah
industri.
- Menghambat pertumbuhan sektor industri.
- Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena
status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
- Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan
kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
Source :
https://tumija.wordpress.com/2011/03/15/globalisasi/
http://asrilrahmatp.blogspot.co.id/2013/01/10-dampak-positif-negatif-globalisasi.html
http://kukuhkurniant.blogspot.co.id/2011/03/peilaku-organisasi-pada-era-globalisasi.html
Source :
https://tumija.wordpress.com/2011/03/15/globalisasi/
http://asrilrahmatp.blogspot.co.id/2013/01/10-dampak-positif-negatif-globalisasi.html
http://kukuhkurniant.blogspot.co.id/2011/03/peilaku-organisasi-pada-era-globalisasi.html
0 comments:
Post a Comment