Toba
orang Indonesia mana yang tidak kenal dengan nama itu, Toba yang identik dengan
danau Indahnya di Sumatera Utara ternyata punya misteri besar dibalik
terbentuknya danau dengan pulau samosir tersebut. Selain itu, Krakatau ya
Krakatau adalah salah satu gunung api aktif yang ada di Indonesia yang cukup
mengerikan jika terjadi letusan dan tentu masih aktif hingga saat ini. Kali ini
artikel saya akan membahas Toba dan Krakatau, bukan dengan danaunya yang indah tapi
dengan misteri gunung purba yang pernah ada puluhan ribu tahun lalu di daerah
toba serta sejarah letusan dasyat Krakatau yang konon memisahkan dua pulau
besar d Indonesia yaitu pulau Sumatera dan Jawa. Dan mari kita bandingkan
dasyatnya letusan gunung Toba dan Krakatau.
Gunung Toba
Ilustrasi Gunung Toba |
Siapa
yang tidak kenal dengan Danau Toba, ternyata Danau Toba berasal dari letusan
Gunung Toba. Gunung Toba tergolong kedalam Supervolcano, hal ini dikarenakan
Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya
besar sekali. Volcano kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolacano itu
puluhan kilometer. Gunung Toba berada di
bawah dasar Danau Toba Sumatera Utara, yang sewaktu - waktu di perkirakan dapat
meletus. Gunung Toba sampai saat ini masih memiliki anak, bahkan Gunung
Sinabung yang beberapa waktu lalu meletus dan Gunung Sibayak, merupakan anak
dari Gunung Toba.
Gunung
Toba pernah meletus tiga kali :
Letusan
pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu. Letusan ini menghasilkan kaldera
di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.
Letusan
kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu. Letusan
ini membentuk kaldera di utara Danau Toba. Tepatnya di daerah antara Silalahi
dengan Haranggaol. Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.
Letusan
ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang
dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Letusan
Gunung Toba merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah
diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di
planet Bumi. 73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia
hampir memusnahkan seluruh umat manusia, hanya sedikit yang selamat.
Kedahsyatan letusan gunung Toba memang sangat terkenal dan merupakan 3 besar
letusan volcano terdahsyat di planet bumi. Dan dikabarkan juga matahari sampai
tertutup selama 6 tahun. Letusan ini
tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa
dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba,
bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah
sebuah sendawa kecil. Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150
megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki
daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali
lebih lemah dibanding krakatau. Letusan Gunung toba hampir memusnahkan umat
manusia 73.00 tahun yang lalu.Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada
2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir
bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya
sekitar 5000 sampai 10000 manusia saja.Sebenarnya manusia jaman sekarang
berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba
73.000 tahun yang lalu
Oleh
karena itu, Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area
tersebut (Indonesia) sekarang.Beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam
beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasarlaut pada bulan
desember 2004. Letusan Gunung Toba ini, yang menyebabkan timbulnya Danau Toba,
yang merupakan danau terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara dan
memiliki pemandangan yang begitu indah. Di tengah danau ini ada satu pulau yang
di sebut dengan Pulau Samosir, yang merupakan asal mulanya suku Batak berada.
Gunung Krakatau
Krakatau |
Krakatau
adalah sebuah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda
antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak
gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri
pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami
yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26
Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.
Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau
Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai
30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang
Dunia II.
Letusan
Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua
setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar
redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga
New York.
Ledakan
Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan
Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di
Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa populasi manusia
masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi
manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah
ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat
bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah
penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi
dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum
mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.
Perkembangan
Gunung Krakatau:
Gunung Krakatau Purba
Kilas
balik mengenai kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan
bahwa pada zaman purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang
akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang
disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang
meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik. Gunung Krakatau
pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan lava andesitik asam. Lalu pada
tahun 1880, Gunung Perbuwatan aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus.
Setelah masa itu, tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei
1883. Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada
Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan dahsyat di Selat
Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang
puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus 1883.
Erupsi
1883:
Sebuah
litografi yang dibuat pada tahun 1888 yang menggambarkan Gunung Krakatau pada
kejadian Erupsi 1883.
Pada
hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, terjadi ledakan pada gunung
tersebut. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford
Inggris yang juga penulis National Geographic mengatakan bahwa ledakan itu
adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling
meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar
sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk
bumi saat itu.
Anak Krakatau:
Tahun
1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncul
gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut
yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya
sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki
dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4
cm per tahun dan jika dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi
anak Rakata mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun
sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar
dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar
230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki
tinggi 813 meter dari permukaan laut.
Dan
itulah sejarah serta perbandingan antara letusan Gunung Toba dan Krakatau
sungguh mengejutkan bukan, sungguh maha besar kekuasaan Allah SWT. Mari mulai
dari sekarang perkuat iman dan ibadah kita agar kita semua terhindar dari mara
bahaya dan bencana. Sampai jumpa di artikel-artikel menarik saya selanjutnya.
#M.Rio
Aldino
#SalamSukses
1 comments:
terimakaish artikelnya sangat membantu :)
buat teman-teman yang sedang butuh pinjaman, untuk modal atau untuk keperluan lain sebaiknya hati-hati dalam melakukan pinjaman online ya, berikut ada informasi yang harus di ketahui seputar pinjaman online , boleh langsung di klik aja untuk tau lebih lanjut nya ya, terimakasih :)
Post a Comment