Suasana Jl. Thamrin, By. www.jabarpublisher.com |
Kembali
duka menyelimuti bumi pertiwi Indonesia seakan-akan tak ada hentinya, kamis 14
Januari 2015 bertepatan dengan sidang Mahkama Konstitusi (MK) di Jakarta
terjadi sebuah peristiwa yang sempat mengejutkan masyarakat Indonesia dan
menyorot perhatian dunia Internasional. Ledakan bom terjadi di kawasan Jl. H.
Thamrin, Jakarta Pusat sekitar pukul 10:30 terjadi kurang lebih 6 kali ledakan,
ledakan pertama terjadi di pusat perbelanjaan Sarinah dan Pos Polisi Thamrin, 2
ledakan menyusul dari kedai kopi Starbucks, sementara 3 ledakan lagi terjadi
pada 1 mobil patroli tentara dan 2 mobil lainya. Sampai saat ini tercatat
setidaknya 7 korban termasuk ke 5 pelaku terror meninggal dunia dan puluhan
warga sipil lainya luka-luka yang saat ini dirawat di RSPAD, dan rinciannya adalah 6 WNI yaitu 5 orang
pelaku terror dan seorang warga sipil serta 1 WNA seperti yang dilansir oleh bebeberapa media
nasional.
Bom yang terjadi di Jakarta kali ini seolah-olah menambah rentetan
kasus terorisme yang pernah terjadi di Indonesia, sebelumnya tercatat beberapa
tahun silam pernah terjadi ledakan bom diberbagai kawasan di Indonesia seperti
Bom Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, ada juga Bom Bali yang pernah terjadi 2
kali, dan masih banyak lagi. Aksi Terorisme seakan-akan menjadi momok
menakutkan bagi sejumlah Negara di dunia terkhususnya Negara yang mayoritas
penduduknya muslim seperti Indonesia, belum diketahui motif dari peledakan bom
yang terjadi di Jakarta kali ini. Bukan hanya pengeboman saja yang terjadi, aksi baku tembak pun
sempat terjadi antara aparat kepolisisan dan para teroris sebelum akhirnya para
pelaku terror tersebut mampu ditundukan. Setidaknya dari laporan terakhir oleh sejumlah media nasional ada 5 pelaku
utama teror yang tewas di tempat akibat timah panas aparat kepolisian yang
berhasil menemui sasaran dan aksi bom bunuh diri. Selain itu beberapa daerah di
bilangan Jabodetabek juga medapat ancaman terror dari para pelaku pengeboman
terkshusus yang menjadi sasaran operasi mereka adalah perusahaan-perusahaan
dengan brand America dan Eropa. Ironis memang awal tahun yang seharusnya
menjadi titik awal bagi Indonesia untuk bangkit meninggalkan sebuah pilu, Ibu
kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian nasional seakan-akan
menjadi pora-poranda dalam waktu sekejap saja. Masih fresh di ingatan kita
mengenai berdirinya organisasi terorisme terbesar di dunia ISIS yang berhasil
menjadi sorotan dunia dalam beberapa tahun terakhir, ISIS menjelma menjadi
sebuah organisasi teroris yang cukup ditakuti di sejumlah Negara di dunia
terkhusus bagi Negara yang mayoritas penduduknya muslim. Belum diketahui secara
pasti apakah pelaku pengeboman di Jakarta kali ini ada hubunganya apa tidak
dengan organiasi terror timur tengah tersebut atau apakah mereka merupakan
jaringan terorisme baru yang ada di Indonesia. Kita berharap aparat keamanan
bisa menuntaskan permasalahan ini secepatnya.
Pelaku Teror By. batam.tribunnews.com |
Hashtag PrayJakarta atau PrayIndonesia tentu akan menjara
menjadi salah satu trending topic di berbagai media social yang ada di dunia
sebut saja Twitter, Instagram, dan Facebook kejadian yang terjadi saat ini
dapat saja diketahui oleh seluruh masyarakat dunia secara kilat atau dalam
waktu sekejap. Hal-hal yang terjadi seperti ini tidak hanya akan membuat
Indonesia menjadi Trending topic di dunia bahkan memperoleh simpati oleh
berbagai Negara di dunia tapi hal ini juga akan berpengaruh terhadap laju perkembangan
ekonomi nasional terutama terhadap nilai tukar rupiah, kenapa seperti itu?
Nilai Rupiah bisa saja melemah dikarenakan para investor asing akan takut untuk
menanamnkan modal dan membuka peluang usaha di Indonesia terkhususnya di Ibu
kota Jakarta karena mereka tentu takut akan ancaman-ancaman terorisme yang bisa
saja terjadi dalam waktu singkat ini dan hal tersebut tentu dapat mengancam
keselamatan hidup mereka serta kelangsungan perusahaan mereka terlebih lagi
saat ini Indonesia sedang menjajaki Masyarakat Ekonomi Asean 2016 (MEA), semua
itu dapat terjadi karena perkembangan informasi dari media social yang begitu
cepatnya terutama jika masyarakat kita selalu mencantumkan Hashtag PrayJakarta
atau PrayIndonesia pada setiap postingannya, hal ini benar-benar dapat
menunjukan jika Indonesia saat ini sedang berada dalam tahap siaga keamanan. Tercatat nilai tukar rupiah terhadap dolar nyaris
menembus angka 14.000 U$D, kabar terakhir pasca ledakan bom di Jakarta 14
Januari 2016 nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai 13.857 per dollar AS,
rupiah melemah sebesar 22 poin laporan data diterima dari Bloomberg. Sementara
itu kejadian ini juga dapat berdampak
buruk bagi sektor Pariwisata di Indonesia karena bisa saja para wisatawan asing
yang telah mempunyai rencana untuk mengunjungi negeri ini mengurungkan
niat untuk berkunjung ke ibu kota bahkan
Indonesia karena takut akan ancaman terror yang sedang terjadi. Seharusnya kita
dapat berpikir lebih kritis mengenai dampak apa saja yang akan diperoleh negeri
ini jika kita melakukan hal-hal tersebut, memang terlihat kecil hanya bermain
dengan gadget dan media social lau membuat sebuah postingan yang dapat dilihat
oleh jutaan pasang mata di seluruh dunia tapi hal itu dapat menimbulkan dampak
yang cukup signifikan terhadap kelangsugan ekonomi nasional.
Ledakan bom yang terjadi di Jakarta pada kamis 14 Januari
2016 kali ini membuat kondisi Ibu Kota dalam tahap siaga bahkan waspada.
Masyarakat harus lebih jeli dan berhati-hati dalam berpergian karena bisa saja
pelaku terror kali ini memiliki jaringan dan komplotan yang luas dan telah
tersebar di seluruh penjuru Jabodetabek bahkan seluruh Indonesia. Kita tidak berani menduga-duga motif dari
pengeboman kali ini apa, ataukah ada kaitanya dengan pelaksanaan sidang MK di
Jakarta, sidang dugaan korupsi Jero Wacik, dan sebagainya. Ada yang berpendapat
jika sasaran utama para pelaku terror bom adalah perusahaan-perusahaan asing
dengan brand Amerika dan Eropa meskipun belum diketahui secara pasti motif
utama mereka jika menjadikan perusahaan-perusahaan asing tersebut sebagai
sasaran aksi terorisme mereka, bahkan ada juga yang menghubung-hubungkan jika
tindak terror kali ini ada kaitanya dengan berdirinya Pt. Freeport di Indonesia
dan jika dugaan-dugaan ini benar ataupun salah lalu apa tujuan utama mereka
melancarkan aksi terorisme di Indonesia kali ini sementara negeri kita dalam
beberapa waktu terakhir masih dalam keadaan yang aman-aman saja tanpa ada
konflik yang berarti. Memang tidak dapat dipungkiri jika aksi terorisme dalam
kurun waktu beberapa tahun terakhir sungguh meluas dan menjadi sorotan dunia,
bahkan aksi terorisme yang terjadi di Jakarta saat ini dapat dibilang terbuka
dan para pelakunnya pun mulai berani menampakan diri dalam melancarkan aksinya
serta tindakan mereka pun dilakukan secara nekad dan spontan, tidak ada lagi
rasa takut dengan pemerintah dan aparat keamanan di negeri ini. Hal ini
benar-benar menjadi tamparan keras bagi Indonesia dan pemerintahannya, aksi
terror kali ini dapat saja memancing timbulnya jaringan-jaringan terorisme baru
di bumi pertiwi. Pesan bagi pemerintah Indonesia dan aparat keamanan agar lebih
siaga dan waspada dalam menanggapi setiap aksi terorisme yang sering terjadi
dalam beberapa waktu terakhir demi menjaga keamanan dan kenyamanan hidup
masyarakat Indonesia. Pembekalan mengenai bahaya terorisme dirasa penting
disebar luaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia terkhususnya kepada kaula
muda calon generasi masa depan bangsa. Jangan sampai negeri ini kehilangan
setengah dari pemuda-pemudanya hanya karena gagalnya penerapan pendidikan anti
terorisme baik di sekolah-sekolah maupun di forum-forum pemuda nasional. Jangan
sampai negeri ini kehilangan setengah dari pemuda-pemudanya hanya karena
gagalnya penerapan pendidikan anti terorisme baik di sekolah-sekolah maupun di
forum-forum pemuda nasional. semoga kedepannya Indonesia lebih aman dan lebih
baik lagi.
SEKIAN TERIMAKASIH
0 comments:
Post a Comment